Masalah Sampah Plastik Di Indonesia Dan Dunia

22 August 2019

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup di yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Bagaimana pengertian, penyebab, dampak dan pengelolaannya? Artikel ini akan membahas masalah pencemaran sampah jenis plastik tersebut secara lengkap.

Penggunaan produk plastik secara tidak ramah lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang serius. Sampah plastik tidak hanya menjadi masalah di perkotaan, namun juga di lautan. Dampak negatif sampah berbahan plastik tidak hanya merusak kesehatan manusia, membunuh berbagai hewan dilindungi, tetapi juga merusak lingkungan secara sistematis. Jika tidak dikelola serius, pencemaran sampah jenis ini akan sangat berbahaya bagi kelanjutan planet bumi.

Pengertian Sampah Plastik

Sampah plastik adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan hidup di Indonesia. Plastik merupakan produk serbaguna, ringan, fleksibel, tahan kelembaban, kuat, relatif murah. Karena berbagai kemudahan tersebut, seluruh dunia bernafsu untuk menghasilkan lebih banyak produk berbahan baku plastik. Namun, tanpa disadari, karakter dasar plastik, ditambah cara penggunaan yang tidak ramah lingkungan, ia justru merusak lingkungan hidup.

Manfaat penggunaan produk plastik harus diimbangi dengan kalkulasi dampak negatif yang dihasilkannya. Dalam satu hal, penggunaan plastik memang menjaga produk segar lebih tahan lama. Penggunaan plastik juga memungkinkan pembuatan peralatan kesehatan, meningkatkan efisiensi transportasi, memiliki potensi besar digunakan dalam teknologi energi terbarukan. Meski demikian, bahaya akibat sampah plastik, zat aditif beracun dalam plastik – pewarna plastik, bahan baku seperti bisphenol A (BPA) – telah meningkatkan kesadaran konsumen untuk produk yang lebih ramah lingkungan.

Pencemaran Plastik di Dunia

Kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Menurut perkiraan Bank Dunia, jumlah ini bertambah hingga 2,2 milir ton pada tahun 2025. Selama lebih dari 50 tahun, produksi dan konsumsi plastik global terus meningkat. Diperkirakan 299 juta ton plastik diproduksi pada 2013. Ini menghasilkan masalah lingkungan hidup yang sangat serius bagi kita.

Angka tersebut menegaskan kecenderungan volume sampah dari plastik dalam beberapa tahun terakhir, sebagaimana dilaporkan studi Worldwatch Institute. Pemakaian produk plastik global di seluruh dunia diperkirakan mencapai 260 juta ton pada tahun 2008. Menurut laporan Global Industry Analysis tahun 2012, pemakaian produk plastik di dunia mencapai sekitar 297 juta ton pada akhir 2015. Plastik juga menjadi salah penyebab pencemaran tanah di perkotaan.

produksi plastik dunia

Jumlah produksi plastik dunia. (Sumber: plasticfreetuesday.com)

Produksi plastik di seluruh dunia telah berkembang sebagai bahan yang tahan lama. Terutama berbasis minyak bumi. Plastik secara bertahap menggantikan bahan-bahan seperti kaca dan logam. Saat ini, rata-rata orang Eropa Barat atau Amerika Utara menggunakan sekitar 100 kilogram plastik setiap tahun. Sebagian besar dalam bentuk kemasan. Sedangkan masyarakat Asia menggunakan sekitar 20 kilogram per orang. Namun, angka ini diperkirakan akan tumbuh pesat seiring dengan perkembangan ekonomi Asia.

Menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), antara 22 persen hingga 43 persen plastik yang digunakan di seluruh dunia dibuang ke tempat pembuangan sampah. Hal ini dapat diartikan sebagai sumber daya yang terbuang. Sampah yang dibuang berarti menyita ruang yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Bayangkan, berapa puluh hektar yang digunakan untuk pembangunan TPS dimana sebagian besar adalah sampah plastik?.

jumlah sampah plastik dunia per negara

Jumlah sampah plastik dunia per negara. (Sumber: Jambeck, 2015)

Sebagian besar potongan plastik dari Amerika Serikat, Eropa, dan negara lain telah membentuk sistem pengumpulan untuk dikirim ke China. China menerima sekitar 56 persen impor sampah berbahan plastik di seluruh dunia. Beberapa bukti tidak langsung menunjukkan bahwa sebagian besar plastik impor ini diolah kembali. Pengolahan dilakukan dengan teknologi rendah, di fasilitas tanpa kontrol perlindungan lingkungan yang cukup, seperti pembuangan air limbah.

Plastik di lautan

Selain itu, sekitar 10 hingga 20 juta ton sampah plastik mencemari lautan setiap tahun. Sebuah studi baru memperkirakan bahwa sekitar 5 trilyun partikel plastik dengan berat total 268.940 ton mengambang di lautan sekarang. Sampah plastik menghasilkan kerugian sekitar 13 milyar dollar setiap tahun, mulai dari kerusakan ekosistem laut hingga wisata alam. Hewan seperti burung laut, paus, lumba-lumba mati akibat memakan atau terjerat sampah plastik.

Sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok kerja ilmiah di Pusat Nasional UC Santa Barbara telah diterbitkan dalam jurnal Science. Studi ini menghitung masukan sampah plastik dari tanah ke laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 juta metrik ton sampah plastik mencemari lautan setiap tahun. Pada tahun 2025, input tahunan diperkirakan mencapai dua kali lebih besar.

Sampah di Indonesia

Tidak data data akurat tentang jumlah pencemaran sampah plastik di Indonesia, walaupun terdapat beberapa perkiraan. Seperti dikutip dari geotimes, secara keseluruhan, sampah di Jakarta mencapai 6.000 hingga 6.500 ton per hari. Sementara di Pulau Bali, jumlah sampah mencapai 10.725 ton per hari.

Sedangkan untuk Kota Palembang, jumlah sampah naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari. Secara keseluruhan, jumlah total sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton/hari atau 0,7 kilogram/orang atau sekitar 67 juta ton/tahun.

Sebagian dari jumlah tersebut sampah jenis plastik. Menurut KLHK, sampah plastik dari 100 toko/gerai anggota APRINDO selama 1 tahun menghasilkan 10,95 juta lembar sampah kantong plastic. Ini berarti sama dengan sekitar 65,7 Ha kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepakbola.

Menurut Indonesia Solid Waste Association (InSWA), sebagaimana dikutip dari Antara, produksi sampah plastik Indonesia sekitar 5,4 juta ton per tahun. Sementara berdasarkan data BPLHD, sekitar 13 persen dari sampah di Jakarta – 6.000 ton per hari – adalah sampah plastik.

Plastik di laut Indonesia

Jumlah tersebut berbeda jauh dengan jumlah sampah berbahan plastik yang ditemukan di pantai. Dari seluruh sampah di pantai, diperkirakan sebesar 57 persen merupakan sampah plastik. Diperkirakan sebanyak 46 ribu sampah plastik mengapung di setiap mil persegi samudera. Bahkan, kedalaman sampah plastik di Samudera Pasifik sudah mencapai hampir 100 meter dari permukaan laut.

Sampah plastik juga telah menjadi salah satu sumber pencemaran laut di Indonesia. Seperti diketahui bahwa bahwa kondisi pencemaran laut di Indonesia cukup memprihatinkan. Sebesar 75 persen berkategori Sangat Tercemar, 20 persen Tercemar Sedang, 5 persen Tercemar Ringan. Sebagian sumber pencemaran adalah sampah plastik yang dibawa oleh rumah tangga di perkotaan atau pemukiman.

produk plastik per negara

Jumlah material plastik per wilayah dunia. (Sumber: worldwatch.org)

Sampah plastik ini terbawa ke laut dan pantai oleh parit kota yang bermuara ke sungai. Kemudian, sungai-sungai membawa sampah dan segala zat pencemar ke muara dan laut. Akibatnya, sampah terbawa oleh ombak lautan untuk mencapai pantai. Karena itu, tidak mengherankan bila di pantai timur Sumatra ditemukan sampah plastik produk Negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura.

Seiring dengan perkembangan pembangunan kota, populasi penduduk, industri, pertumbuhan jumlah sampah plastik dipastikan akan meningkat. Perlu antisipasi dan pengelolaan secara menyeluruh untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup akibat sampah plastik. Pengelolaan tersebut harus mengatasi sumber atau penyebab terjadinya pencemaran sampah plastik.

Penyebab Pencemaran Plastik

Mungkin sebagian kita beranggapan bahwa memecahkan masalah polusi plastik semudah menerapkan daur ulang atau membersihkan botol kosong. Faktanya adalah bahwa sampah plastik menyebabkan masalah dari skala besar hingga mikroskopis. Hal itu meliputi:

Plastik di mana saja. Bahkan pada item-item yang Anda mungkin tidak berharap untuk menjadi. Karton susu dilapisi plastiK. Botol air kemasan dibuang dimana saja. Bahkan, beberapa produk mungkin mengandung manik-manik plastik kecil. Setiap kali salah satu item ini dibuang atau dicuci di wastafel, polutan beracun memiliki lebih banyak peluang untuk mencemari dan membahayakan lingkungan.

Plastik lebih murah. Hal ini merupakan salah satu item yang paling banyak tersedia dan digunakan secara berlebihan di dunia saat ini. Ketika dibuang, sampah berbahan baku plastik tidak terurai dengan mudah. Perlu puluhan tahun untuk terurai. Sampah yang mengandung plastik mencemari tanah atau udara di dekatnya ketika dibakar di udara terbuka.

sumber sampah plastik

Sumber sampah plastik. (Sumber: Javeriya Siddiqui/slideshare.net)

Penangkapan ikan komersial merupakan kebutuhan ekonomi dan konsumi masyarakat dunia. Namun, industri perikanan memberikan kontribusi masalah pencemaran sampah plastik di lautan dalam beberapa cara. Jaring yang digunakan untuk operasi trolling skala besar biasanya terbuat dari plastik. Hal ini memerlukan waktu lama terendam air sehingga berpotensi meracuni perairan. Kemudian jika jaring rusak, tersangkut, hilang di perairan, maka akan mencemari lautan. Hal ini tidak hanya membunuh dan merusak satwa liar setempat, tetapi juga memastikan bahwa polutan memasuki air dan ikan di daerah tersebut.

Membuang sampah plastik ke tempat pembuangan sampah. Hal ini mungkin terdengar membingungkan karena bukankah membuang sampah di tempat sampah adalah benar?. Namun, karena plastik dimaksudkan untuk tahan segala cuaca, maka ia tidak akan terurai di tanah. Membakar plastik secara langsung juga sangat beracun. Pembakaran sampah plastik menyebabkan kondisi atmosfer berbahaya dan penyakit yang mematikan. Oleh karena itu, jika membakar sampah plastic di tempat pembuangan akhir (TPA), justru merugikan.

Bahaya Sampah Plastik

Sampah plastik membawa dampak negatif yang luar biasa bagi manusia dan lingkungan. Dampak atau bahaya sampah jenis plastik antara lain sebagai berikut.

Mengganggu rantai makanan

Karena ia datang dalam ukuran besar dan kecil, pencemaran sampah plastik turut mempengaruhi organisme terkecil di dunia seperti plankton. Ketika organisme kecil ini teracuni akibat mengkonsumsi plastik, maka hewan besar yang memakannya juga teracuni. Pada akhirnya ini akan meracuni manusia, misalnya saja pada ikan. Tidak mengherankan bila ditemukan ikan tercemar polutan di seluruh dunia. Manusia, dalam kadar tertentu, memakan ikan beracun.

Dari ikan paus, singa laut, dan burung untuk organisme mikroskopis yang disebut zooplankton, plastik sangat mempengaruhi kehidupan laut di pantai dan lepas pantai. Tahun 2006, Greenpeace menyatakan bahwa setidaknya 267 spesies binatang yang berbeda diketahui telah terjerat dan mati akibat sampah terkait plastik.

Pencemaran air tanah

Pelestarian air sudah menjadi perhatian di berbagai tempat. Mulai dari California hingga India. Namun, sumber daya air dunia berada dalam bahaya besar akibat bocornya limbah dan pencemaran sampah plastik. Jika anda pernah melihat tempat pembuangan sampah, bayangkan apa yang terjadi setiap kali hujan. Kemudian, bayangkan air minum Anda. Air tanah dan waduk rentan terhadap kebocoran racun atau aliran sampah.

Sebagian besar sampah dan polusi yang mempengaruhi lautan di dunia juga berasal dari sampah plastik. Hal ini telah menyebabkan konsekuensi yang mengerikan pada berbagai spesies laut.

Mencemari tanah

Menyebabkan pencemaran tanah. Ketika sampah plastik dibuang ke tempat pembuangan sampah, ia akan berinteraksi dengan air. Kemudian membentuk bahan kimia berbahaya. Ketika bahan kimia ini meresap ke bawah tanah, mereka menurunkan kualitas air.

Menyebabkan polusi udara

Pembakaran sampah plastik di udara terbuka menyebabkan pencemaran udara akibat pelepasan bahan kimia beracun. Udara tercemar ketika terhirup oleh manusia dan hewan. Ini mempengaruhi kesehatan mereka dan dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Membunuh hewan

Meskipun iklan TV yang tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun menunjukkan bebek atau lumba-lumba atau penyu mati akibat terjerat sampah terkait plastik. Namun, sampah kantong, botol plastik terus dibuang sembarangan oleh masyarakat.

Sampah plastik juga merusak sistem hutan bakau, padahal manfaat hutan bakau sangat penting bagi manusia. Manfaat hutan bakau, antara lain, adalah mneyediakan antibiotik, tempat pemijahan ikan.

Menurut National Oceanographic and Atmospheric Administration, sampah jenis plastik telah membunuh 100.000 mamalia laut setiap tahun, jutaan burung dan ikan.

Beracun

Manusia membuat produk plastik menggunakan sejumlah bahan kimia beracun. Oleh karena itu, penggunaan produk plastik telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan yang mempengaruhi orang di seluruh dunia. Proses pembuatan, penyimpanan, membuang plastik berpotensi berbahaya bagi makhluk hidup.

Biaya penanggulangan mahal

Telah dihabiskan biaya jutaan dollar setiap tahun untuk mengurangi, mengatasi dampak sampah plastik. Biaya kesehatan, pembuatan fasilitas, infrastuktur. Padahal biaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal lain, misalnya peningkatan kualitas pendidikan.

Penurunan wisata

Banyaknya sampah jenis plastik juga dapat menurunkan kunjungan wisatawan ke lokasi wisata alam. Siapa yang hendak berkunjung ke lokasi wisata yang penuh dengan sampah?. Tidak ada!.

Pengelolaan Limbah Plastik

Untuk mengatasi persoalan pencemaran sampah dari plastik, kita dapat berkontribusi dengan cara hidup ramah lingkungan. Berbagai cara tersebut antara lain adalah:

Daur ulang

Memisahkan produk sampah plastik dari jenis sampah lainnya, untuk kemudian di daur ulang. Mendaur ulang sampah plastik atau menggunakannya sebagai pembangkit tenaga listrik dianggap dapat meminimalkan masalah tersebut. Namun, banyak dari plastik yang dikumpulkan untuk didaur ulang hanya dikirim ke negara-negara yang memiliki peraturan lingkungan rendah. Terlebih, membakar plastik untuk energi juga membutuhkan kontrol emisi udara, abu. Sementara emisi dan abu hasil pembakaran juga berpotensi merusak kesehatan dan lingkungan.

Meskipun demikian, daur ulang dapat mengurangi jumlah sampah berbahan plastik yang dibuang ke tanah, dibakar. Daur ulang juga dapat menjadi salah satu industri miliaran dolar. Begini cara menghasilkan uang dari sampah.

Menggunakan insinerator

Sampah plastik atau limbah plastik yang dibakar di pusat-pusat insinerator yang terletak di luar kota di negara maju telah diikuti oleh negara berkembang. Teknik ini menghilangkan volume besar bahan plastic. Tetapi, terdapat beberapa kekhawatiran terkait pencemaran udara akibat pembakaran tersebut. Riset untuk menemukan cara baru sedang dilakukan.

Pelarangan atau pembatasan produk plastik

Beberapa pemerintah di Negara maju dan berkembang telah melarang pembuatan dan penjualan kantong plastik. Pembatasan kandungan plastik untuk sebuah produk juga terus dilakukan. Dengan cara ini, ketergantungan berlebihan terhadap plastik, hingga batas tertentu, dapat ditekan.

Menggunakan tas kertas atau berbahan kain lainnya seperti tas belanja kelontong ketika berbelanja ke pasar. Disarankan untuk menggunakan tas kertas atau tas berbahan baku kain seperti rami, katun atau bahan ramah lingkungan lainnya. Dengan cara ini, kita sebagai individu dapat mengurangi penggunaan kantong plastik untuk bungkus sayuran dan lain-lain.

Melibatkan masyarakat

Sebagai warga masyarakat, penting bagi kita untuk berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  1. Menggunakan bak sampah untuk membuang botol air plastik, wadah makanan dan bahan plastik lainnya.
  2. Hindari membuang sampah dari plastik di ruang terbuka, tempat umum, saluran air, sungai, pantai, laut dan sumber daya alam lainnya.
  3. Ikuti peraturan pemerintah yang berkaitan dengan manajemen plastik.
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan dan bahaya sampah plastik, misalnya menginformasikan kepada kerabat atau tetangga.
  5. Ikut gotong royong membersihkan lingkungan sekitar rumah dari sampah, termasuk sampah yang terbuat dari plastik.

Dengan melakukan berbagai langkah tersebut, kita dapat mengendalikan penggunaan plastik dan pencemaran sampahnya. Ini berarti kita memberikan sumbangsih untuk menurunkan pencemaran sampah plastik pada lingkungan hidup.